This page looks best with JavaScript enabled

Cara Mematikan Windows Update 10: Rahasia Terungkap untuk Komputer Lebih Optimal

 ·  ☕ 14 min read
  • Meningkatkan privasi karena pengguna memiliki kendali lebih besar atas data yang dibagikan dengan Microsoft.
  • Meningkatkan stabilitas sistem karena pembaruan yang berpotensi tidak stabil atau bermasalah dapat dihindari.
  • Menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan karena pembaruan tidak akan diunduh dan diinstal secara otomatis.
Namun, penting untuk dicatat bahwa menonaktifkan Windows Update 10 juga memiliki beberapa risiko, seperti:
  • Meningkatkan kerentanan terhadap serangan keamanan karena pembaruan keamanan tidak akan diinstal secara otomatis.
  • Fitur baru dan perbaikan bug tidak akan tersedia.
  • Kompatibilitas dengan perangkat lunak dan perangkat keras lain dapat terpengaruh.
Oleh karena itu, pengguna harus mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan risiko sebelum memutuskan untuk menonaktifkan Windows Update 10.

Pembahasan lebih lanjut tentang cara mematikan Windows Update 10, termasuk langkah-langkah terperinci dan pertimbangan tambahan, akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

Cara Mematikan Windows Update 10

Fitur Windows Update pada Windows 10 sangat penting untuk menjaga sistem tetap aman dan mutakhir. Namun, dalam beberapa kasus, pengguna mungkin ingin menonaktifkan fitur ini. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu dipertimbangkan ketika mematikan Windows Update 10:

  • Keamanan: Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat meningkatkan risiko keamanan karena pembaruan keamanan tidak akan diinstal.
  • Stabilitas: Pembaruan Windows sering kali menyertakan perbaikan bug dan peningkatan stabilitas, sehingga menonaktifkannya dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil.
  • Fitur baru: Pembaruan Windows juga dapat menyertakan fitur baru dan peningkatan, yang tidak akan tersedia jika pembaruan dinonaktifkan.
  • Kompatibilitas: Menonaktifkan pembaruan Windows dapat menyebabkan ketidakcocokan dengan perangkat lunak dan perangkat keras lain.
  • Privasi: Beberapa pembaruan Windows dapat mengumpulkan data pengguna, sehingga menonaktifkannya dapat meningkatkan privasi.
  • Bandwidth: Pembaruan Windows dapat menggunakan banyak bandwidth, sehingga menonaktifkannya dapat menghemat kuota internet.
  • Ruang penyimpanan: Pembaruan Windows dapat memakan banyak ruang penyimpanan, sehingga menonaktifkannya dapat menghemat ruang pada hard drive.
  • Metode: Ada beberapa metode untuk menonaktifkan Windows Update 10, seperti melalui pengaturan Windows, menggunakan registry editor, atau menggunakan layanan pihak ketiga.
  • Rekomendasi: Umumnya, tidak disarankan untuk menonaktifkan Windows Update 10 kecuali dalam kasus tertentu, seperti saat mengalami masalah kompatibilitas atau masalah kinerja.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, pengguna dapat membuat keputusan yang tepat apakah akan menonaktifkan Windows Update 10 atau tidak. Penting untuk diingat bahwa menonaktifkan pembaruan otomatis dapat memiliki konsekuensi negatif, seperti peningkatan risiko keamanan dan hilangnya fitur-fitur baru. Oleh karena itu, pengguna harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya dengan cermat sebelum mengambil tindakan apa pun.

Keamanan

Keamanan, Info News

Sistem operasi Windows 10 dirancang untuk menerima pembaruan keamanan secara berkala dari Microsoft. Pembaruan ini sangat penting untuk menjaga keamanan komputer dari ancaman terbaru, seperti virus dan malware. Jika pembaruan otomatis dinonaktifkan, komputer menjadi lebih rentan terhadap serangan karena tidak akan menerima pembaruan keamanan terbaru.

  • Kerentanan yang diketahui: Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat membuat komputer rentan terhadap kerentanan yang diketahui, yaitu kelemahan dalam perangkat lunak yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Kerentanan ini dapat memungkinkan penyerang untuk mengendalikan komputer, mencuri data, atau menyebarkan malware.
  • Eksploit zero-day: Eksploit zero-day adalah jenis serangan yang menargetkan kerentanan yang belum diketahui oleh vendor perangkat lunak. Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat meningkatkan risiko komputer dieksploitasi oleh serangan zero-day karena komputer tidak akan menerima pembaruan untuk memperbaiki kerentanan tersebut.
  • Malware dan virus: Malware dan virus terus berkembang, dan penyerang selalu mencari cara baru untuk mengeksploitasi sistem yang tidak dilindungi. Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat membuat komputer lebih rentan terhadap infeksi malware dan virus karena tidak akan menerima pembaruan keamanan terbaru untuk melindungi dari ancaman terbaru.
  • Konsekuensi serius: Infeksi malware dan virus dapat menyebabkan berbagai konsekuensi serius, seperti kehilangan data, pencurian identitas, dan kerusakan pada sistem komputer. Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat meningkatkan risiko mengalami konsekuensi ini karena komputer tidak akan menerima perlindungan terbaru dari ancaman tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar pembaruan otomatis tetap aktif di Windows 10 untuk melindungi komputer dari ancaman keamanan terbaru. Menonaktifkan pembaruan otomatis dapat meningkatkan risiko keamanan secara signifikan dan tidak disarankan kecuali dalam keadaan yang sangat spesifik.

Stabilitas

Stabilitas, Info News

Pembaruan Windows tak hanya menawarkan fitur baru, tapi juga perbaikan bug dan peningkatan stabilitas sistem. Menonaktifkan pembaruan otomatis berarti melewatkan pembenahan kesalahan dan peningkatan tersebut, yang dapat berujung pada sistem yang tidak stabil.

  • Title of Facet 1: Bebas Masalah Sehari-hari

    Pembaruan Windows sering kali memperbaiki masalah kecil yang mungkin tidak disadari pengguna, seperti aplikasi yang mogok atau kinerja sistem yang lambat. Menonaktifkan pembaruan dapat menyebabkan masalah ini menumpuk dan mengganggu pengalaman penggunaan komputer.

  • Title of Facet 2: Mencegah Masalah Besar

    Selain perbaikan kecil, pembaruan juga dapat mengatasi masalah yang lebih serius, seperti kebocoran memori atau konflik perangkat keras. Tanpa pembaruan, masalah ini dapat berkembang menjadi kesalahan fatal yang menyebabkan sistem crash atau kehilangan data.

  • Title of Facet 3: Kompatibilitas Perangkat Lunak

    Pembaruan Windows juga memainkan peran penting dalam menjaga kompatibilitas dengan perangkat lunak lain. Menonaktifkan pembaruan dapat menyebabkan ketidakcocokan dengan aplikasi atau driver, yang dapat menyebabkan masalah kinerja atau bahkan kegagalan sistem.

  • Title of Facet 4: Mengoptimalkan Kinerja

    Pembaruan Windows tidak hanya memperbaiki bug tetapi juga dapat menyertakan peningkatan performa. Menonaktifkan pembaruan berarti melewatkan peningkatan ini, sehingga sistem mungkin berjalan lebih lambat atau kurang efisien dari yang seharusnya.

Fitur Baru

Fitur Baru, Info News

Fitur baru dalam pembaruan Windows dapat sangat meningkatkan pengalaman pengguna dengan memperkenalkan fungsi dan kemampuan baru. Dengan mematikan pembaruan otomatis, pengguna akan melewatkan fitur-fitur ini dan terus menggunakan sistem operasi dengan fungsionalitas yang terbatas.

  • Fitur Keamanan yang Ditingkatkan: Pembaruan Windows sering kali menyertakan peningkatan keamanan, seperti fitur anti-malware yang lebih baik dan perlindungan privasi yang lebih kuat. Menonaktifkan pembaruan berarti melewatkan fitur-fitur penting ini, membuat sistem lebih rentan terhadap ancaman keamanan.
  • Peningkatan Performa: Pembaruan Windows juga dapat dioptimalkan untuk meningkatkan performa sistem secara keseluruhan. Dengan menonaktifkan pembaruan, pengguna mungkin kehilangan peningkatan kecepatan, efisiensi, dan masa pakai baterai yang disertakan dalam pembaruan.
  • Fitur Aksesibilitas: Pembaruan Windows dapat memperkenalkan fitur aksesibilitas baru yang memudahkan pengguna penyandang disabilitas untuk berinteraksi dengan sistem operasi. Menonaktifkan pembaruan dapat membatasi akses ke fitur-fitur penting ini.
  • Integrasi Perangkat Keras: Pembaruan Windows dapat menyertakan driver dan dukungan untuk perangkat keras baru, memungkinkan pengguna untuk menghubungkan dan menggunakan periferal dan aksesori terbaru. Menonaktifkan pembaruan dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dan membatasi kemampuan untuk memanfaatkan perangkat keras baru.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan fitur-fitur baru dan peningkatan yang disertakan dalam pembaruan Windows sebelum menonaktifkannya. Dengan tetap mengaktifkan pembaruan otomatis, pengguna dapat memastikan bahwa mereka memiliki akses ke fitur terbaru, peningkatan keamanan, dan kompatibilitas perangkat keras yang ditawarkan oleh Microsoft.

Kompatibilitas

Kompatibilitas, Info News

Pembaruan Windows tidak hanya penting untuk keamanan dan fitur baru, tetapi juga untuk menjaga kompatibilitas sistem operasi dengan perangkat lunak dan perangkat keras lain. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat menyebabkan masalah kompatibilitas yang mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan.

Salah satu alasan utama mengapa pembaruan Windows penting untuk kompatibilitas adalah karena pembaruan tersebut sering menyertakan driver baru dan pembaruan untuk perangkat keras. Tanpa pembaruan ini, perangkat keras baru mungkin tidak berfungsi dengan benar atau mungkin tidak dikenali oleh sistem operasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti kegagalan perangkat, kinerja yang buruk, atau bahkan kerusakan pada perangkat keras.

Selain perangkat keras, pembaruan Windows juga dapat memengaruhi kompatibilitas dengan perangkat lunak. Beberapa program dan aplikasi bergantung pada komponen sistem operasi tertentu, dan menonaktifkan pembaruan Windows dapat menyebabkan komponen tersebut menjadi usang atau tidak kompatibel. Hal ini dapat menyebabkan program mogok, kesalahan, atau bahkan kegagalan sistem.

Sebagai contoh, jika pengguna menonaktifkan pembaruan Windows dan kemudian menginstal perangkat lunak baru, perangkat lunak tersebut mungkin memerlukan versi komponen sistem operasi yang lebih baru yang tidak tersedia karena pembaruan dinonaktifkan. Hal ini dapat menyebabkan perangkat lunak tidak berfungsi dengan benar atau bahkan tidak dapat diinstal sama sekali.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar pembaruan Windows tetap aktif untuk memastikan kompatibilitas dengan perangkat lunak dan perangkat keras lain. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat menyebabkan masalah yang signifikan yang dapat memengaruhi kinerja sistem dan stabilitas secara keseluruhan.

Sumber: Microsoft Docs - Windows as a Service (WaaS) overview

Privasi

Privasi, Info News

Pembaruan Windows memang penting untuk keamanan dan fitur baru, tetapi beberapa pembaruan juga dapat mengumpulkan data pengguna. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat meningkatkan privasi karena pengguna memiliki kontrol lebih besar atas data yang dibagikan dengan Microsoft.

  • Data yang Dikumpulkan: Pembaruan Windows dapat mengumpulkan berbagai data pengguna, termasuk data diagnostik, data penggunaan, dan informasi pribadi seperti nama dan alamat email. Data ini digunakan oleh Microsoft untuk meningkatkan produk dan layanannya, tetapi juga dapat digunakan untuk tujuan periklanan atau dibagikan dengan pihak ketiga.
  • Kontrol Pengguna: Dengan menonaktifkan pembaruan Windows, pengguna dapat membatasi jumlah data yang dikumpulkan oleh Microsoft. Pengguna dapat memilih untuk hanya menginstal pembaruan keamanan penting, yang tidak menyertakan pengumpulan data sebanyak pembaruan opsional.
  • Alternatif: Jika pengguna khawatir tentang privasi tetapi tetap ingin mendapatkan pembaruan keamanan, mereka dapat menggunakan alternatif seperti pembaruan manual. Pembaruan manual memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menginstal pembaruan keamanan tanpa harus mengaktifkan pembaruan otomatis.

Dengan mempertimbangkan aspek privasi, pengguna dapat membuat keputusan yang tepat apakah akan menonaktifkan pembaruan Windows atau tidak. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat memberikan manfaat privasi, tetapi penting juga untuk mempertimbangkan risiko keamanannya.

Bandwidth

Bandwidth, Info News

Bagi pengguna dengan koneksi internet terbatas atau kuota data yang ketat, mengelola penggunaan bandwidth menjadi sangat penting. Pembaruan Windows yang besar dan sering dapat menghabiskan banyak bandwidth, berdampak pada kecepatan internet dan biaya tambahan jika melebihi batas kuota.

  • Pembaruan Otomatis: Pembaruan Windows dikonfigurasi untuk diunduh dan diinstal secara otomatis, yang dapat terjadi secara teratur dan tidak terduga. Pengguna mungkin tidak menyadari bahwa pembaruan besar sedang diunduh di latar belakang, menghabiskan kuota internet mereka tanpa sepengetahuan mereka.
  • Ukuran Pembaruan: Pembaruan Windows dapat bervariasi dalam ukuran, dari beberapa megabyte hingga gigabyte. Pembaruan yang lebih besar, seperti pembaruan fitur, dapat secara signifikan mengurangi kuota internet, terutama bagi pengguna dengan koneksi yang lambat atau batas data yang rendah.
  • Penggunaan Latar Belakang: Pembaruan Windows dapat terus mengunduh dan menginstal di latar belakang, bahkan saat pengguna tidak aktif menggunakan komputer. Hal ini dapat menghabiskan bandwidth secara konstan, mengurangi kecepatan internet untuk aktivitas lain seperti menjelajah web atau streaming video.
  • Penghematan Kuota: Menonaktifkan pembaruan Windows dapat secara efektif menghemat kuota internet dengan menghentikan unduhan dan penginstalan pembaruan otomatis. Pengguna dapat memilih untuk mengunduh dan menginstal pembaruan secara manual hanya saat mereka memiliki koneksi internet yang stabil dan kuota yang cukup.

Dengan memahami dampak pembaruan Windows pada bandwidth, pengguna dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah akan menonaktifkan pembaruan otomatis atau tidak. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat menjadi solusi yang efektif untuk menghemat kuota internet, terutama bagi pengguna dengan koneksi terbatas atau biaya data yang tinggi.

Ruang Penyimpanan

Ruang Penyimpanan, Info News

Pembaruan Windows tak hanya memakan bandwidth, tetapi juga ruang penyimpanan pada hard drive. Seiring berjalannya waktu, pembaruan yang menumpuk dapat menghabiskan gigabyte ruang, terutama pada perangkat dengan kapasitas penyimpanan terbatas. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat membantu mengosongkan ruang berharga pada hard drive, memastikan sistem operasi tetap berjalan dengan lancar dan efisien.

Contohnya, jika hard drive berkapasitas 128 GB dan pengguna telah menginstal pembaruan Windows selama beberapa tahun, mereka mungkin mendapati bahwa ruang penyimpanan yang tersedia telah berkurang secara signifikan. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat mengosongkan beberapa gigabyte ruang, membebaskan pengguna untuk menyimpan file, aplikasi, dan data penting lainnya.

Selain itu, menonaktifkan pembaruan Windows juga dapat membantu memperpanjang umur hard drive. Ketika hard drive penuh, kinerja sistem dapat menurun dan hard drive menjadi lebih rentan terhadap kegagalan. Dengan mengosongkan ruang pada hard drive, pengguna dapat mengurangi keausan dan meningkatkan masa pakai keseluruhan perangkat penyimpanan mereka.

Dengan memahami hubungan antara pembaruan Windows dan ruang penyimpanan, pengguna dapat membuat keputusan tepat tentang apakah akan menonaktifkan pembaruan otomatis atau tidak. Menonaktifkan pembaruan Windows dapat menjadi solusi efektif untuk menghemat ruang penyimpanan, terutama bagi pengguna dengan perangkat berkapasitas rendah atau yang ingin mengoptimalkan kinerja sistem mereka.

Sumber: How to Free Up Disk Space by Disabling Windows Update

Metode Menonaktifkan Windows Update 10

Metode Menonaktifkan Windows Update 10, Info News

Mematikan Windows Update 10 dapat dilakukan melalui beberapa cara, bagaikan jalan berbeda menuju satu tujuan. Ada yang memilih melalui pengaturan Windows, menggunakan registry editor, atau memanfaatkan layanan pihak ketiga. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung kebutuhan dan tingkat kenyamanan pengguna.

  • Pengaturan Windows:

    Cara termudah dan tercepat untuk menonaktifkan Windows Update 10 adalah melalui pengaturan Windows. Cukup dengan beberapa klik, pengguna dapat menghentikan pembaruan otomatis dan memilih pembaruan mana yang ingin diinstal secara manual. Metode ini cocok bagi pemula atau pengguna yang ingin cara sederhana dan tidak ribet.

  • Registry Editor:

    Registry editor menawarkan kontrol lebih mendalam bagi pengguna yang paham teknis. Dengan memodifikasi kunci registri tertentu, pengguna dapat menonaktifkan pembaruan Windows secara permanen atau sementara. Cara ini memberikan fleksibilitas lebih, namun juga berisiko jika tidak dilakukan dengan benar.

  • Layanan Pihak Ketiga:

    Bagi yang mencari solusi praktis dan menyeluruh, layanan pihak ketiga dapat menjadi pilihan. Aplikasi seperti StopUpdates10 atau WUSUS Offline Update Disabler memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan pembaruan Windows dengan mudah dan aman, bahkan memblokirnya di tingkat firewall.

Metode mana pun yang dipilih, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tingkat keahlian pengguna. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing cara, pengguna dapat menemukan solusi terbaik untuk menonaktifkan Windows Update 10 dan menyesuaikan pengaturan pembaruan sesuai keinginan mereka.

Rekomendasi

Rekomendasi, Info News

Seperti kunci mobil yang menjaga keamanan dan kelancaran perjalanan, Windows Update 10 berperan vital dalam menjaga kesehatan sistem operasi komputer. Menonaktifkannya ibarat melepas kunci tersebut, membuka jalan bagi potensi bahaya dan gangguan. Meski ada kalanya pengguna mungkin ingin menonaktifkan pembaruan otomatis, namun hal ini tidak dianjurkan tanpa alasan kuat.

Bayangkan sebuah skenario: seorang pengguna menonaktifkan Windows Update 10 karena jengkel dengan pembaruan yang sering mengganggu pekerjaan mereka. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, celah keamanan kritis telah ditemukan, yang dapat dieksploitasi oleh penjahat cyber untuk mengakses data pribadi atau bahkan mengendalikan komputer mereka. Ironisnya, menonaktifkan pembaruan justru meningkatkan risiko masalah yang ingin mereka hindari.

Selain masalah keamanan, menonaktifkan pembaruan Windows juga dapat berdampak pada kompatibilitas perangkat lunak dan perangkat keras. Pembaruan sering kali menyertakan perbaikan bug dan peningkatan driver, yang memastikan bahwa sistem operasi bekerja selaras dengan aplikasi dan komponen lain. Menonaktifkan pembaruan dapat menyebabkan konflik dan gangguan, membuat komputer tidak stabil atau bahkan tidak dapat digunakan.

Jadi, sebelum mengambil langkah menonaktifkan Windows Update 10, pertimbangkan dengan cermat risiko dan manfaatnya. Jika memungkinkan, selalu utamakan untuk menjaga pembaruan otomatis tetap aktif untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan kompatibilitas sistem yang optimal.

Sumber: Microsoft Docs - Windows as a Service (WaaS) overview

Pertanyaan Seputar Menonaktifkan Windows Update 10

Mematikan Windows Update 10 memang bisa jadi pertimbangan, tapi ada beberapa hal penting yang perlu diketahui. Simak pertanyaan umum berikut untuk menjawab rasa penasaranmu:

Pertanyaan 1: Kenapa sih Windows Update 10 penting? Bukankah bisa membuat komputer lemot?

Windows Update 10 itu seperti tambal ban buat komputermu. Pembaruan ini memperbaiki masalah pada sistem operasi, menutup celah keamanan, dan menambahkan fitur baru. Memang kadang bisa terasa lambat saat mengunduh, tapi ini demi kesehatan komputermu dalam jangka panjang.

Pertanyaan 2: Bisakah mematikan Windows Update 10 membuat komputerku lebih cepat?

Dalam jangka pendek, mungkin iya. Tapi ingat, pembaruan Windows juga berisi perbaikan bug yang bisa mempercepat komputermu. Jadi, mematikan pembaruan justru bisa membuat komputer lebih lambat seiring waktu.

Pertanyaan 3: Apa saja risiko mematikan Windows Update 10?

Wah, risikonya nggak main-main! Komputermu jadi rentan diserang virus, malware, atau peretas. Selain itu, kamu juga bisa ketinggalan fitur baru atau peningkatan keamanan yang penting.

Pertanyaan 4: Tapi aku cuma pakai komputer untuk hal-hal ringan, apa perlu tetap mengaktifkan Windows Update 10?

Meskipun penggunaan komputermu ringan, pembaruan tetap penting. Celah keamanan bisa muncul kapan saja, lho. Lagipula, pembaruan juga bisa meningkatkan performa komputermu.

Pertanyaan 5: Oke, deh. Aku mau mematikan Windows Update 10 sebentar saja, bisa nggak?

Bisa saja, tapi ingat untuk menyalakannya kembali secepatnya. Komputermu akan terlindungi dengan baik saat pembaruan otomatis aktif.

Pertanyaan 6: Ada cara lain selain mematikan Windows Update 10?

Tentu! Kamu bisa mengatur jadwal pembaruan atau memilih pembaruan mana saja yang ingin diinstal. Dengan begitu, kamu bisa mengendalikan pembaruan tanpa harus mematikannya sama sekali.

Jadi, sebelum mematikan Windows Update 10, pertimbangkan baik-baik risikonya. Lebih baik mencegah masalah daripada mengobatinya, 'kan? Jaga komputermu tetap sehat dengan mengaktifkan pembaruan otomatis.

Sumber: Microsoft Support - Troubleshoot problems updating Windows 10

Tips Mematikan Windows Update 10

Ingin mematikan Windows Update 10? Ada cara mudah dan cepat yang bisa kamu ikuti. Yuk, simak tips berikut ini:

Tip 1: Lewat Pengaturan Windows

Buka Settings > Update & Security > Windows Update. Di bagian "Pause updates", klik tombol "Pause for 7 days". Kamu bisa memperpanjang waktu jeda hingga 35 hari.

Tip 2: Pakai Registry Editor

Buka Registry Editor (regedit). Navigasi ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\WindowsUpdate. Buat DWORD baru bernama "DisableAutomaticUpdates" dan beri nilai "1".

Tip 3: Manfaatkan Group Policy Editor

Untuk pengguna Windows Pro, buka Group Policy Editor (gpedit.msc). Pergi ke Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Update. Aktifkan kebijakan "Disable automatic updates".

Tip 4: Coba Layanan Pihak Ketiga

Ada beberapa aplikasi gratis yang bisa kamu gunakan untuk mematikan Windows Update 10, seperti Winaero Tweaker atau StopUpdates10.

Tip 5: Jeda Pembaruan Sementara

Jika kamu hanya ingin menunda pembaruan untuk sementara, buka Windows Update dan klik "Pause updates for 7 days". Kamu bisa memperpanjang waktu jeda hingga 35 hari.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa dengan mudah mematikan Windows Update 10. Namun, ingatlah untuk mengaktifkannya kembali secara berkala untuk menjaga keamanan dan performa komputermu.

Cara Mematikan Windows Update 10

Panduan mematikan Windows Update 10

Windows Update 10 ibarat vitamin untuk komputer, penting untuk kesehatan dan keamanannya. Namun, dalam situasi tertentu, kamu mungkin perlu mematikannya sejenak. Ikuti panduan praktis ini untuk mengetahui cara mematikan Windows Update 10 dengan mudah dan aman.

Langkah-langkahnya beragam, mulai dari yang cepat dan sederhana hingga yang lebih teknis. Kamu bisa memilih cara yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ingat, mematikan Windows Update 10 bersifat sementara. Setelah masalah teratasi, jangan lupa aktifkan kembali untuk menjaga kesehatan komputermu.

Images References

Images References, Info News
Share on