This page looks best with JavaScript enabled

Tips Sukses Bikin Cream Cheese Lembut dan Gurih Sendiri di Rumah

 ·  ☕ 13 min read

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat cream cheese di rumah menggunakan bahan-bahan sederhana dan peralatan dasar. Kami juga akan memberikan beberapa tips dan trik untuk membuat krim keju Anda menjadi sempurna.

Cara Membuat Cream Cheese

Cara membuat cream cheese meliputi beberapa aspek penting yang perlu dipahami untuk menghasilkan cream cheese yang sempurna. Aspek-aspek tersebut mencakup:

  • Pemilihan krim
  • Kultur bakteri
  • Proses fermentasi
  • Pengentalan
  • Penggumpalan
  • Pemotongan dadih
  • Pengeringan
  • Pembentukan
  • Pengawetan
  • Penyimpanan

Pemilihan krim yang tepat sangat penting, karena jenis krim yang berbeda akan menghasilkan tekstur dan rasa cream cheese yang berbeda. Kultur bakteri yang digunakan untuk memfermentasi krim juga penting, karena menentukan jenis dan kekuatan rasa cream cheese. Proses fermentasi harus dilakukan pada suhu dan waktu yang tepat untuk menghasilkan konsistensi yang tepat. Pengentalan dan penggumpalan dadih merupakan langkah penting untuk memisahkan dadih dari whey. Pemotongan dadih dengan ukuran yang tepat akan menentukan tekstur akhir cream cheese. Pengeringan dan pembentukan cream cheese harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan dan kontaminasi. Pengawetan dan penyimpanan cream cheese juga penting untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

Pemilihan krim

Pemilihan Krim, Menu Masakan

Pemilihan krim merupakan aspek penting dalam cara membuat cream cheese. Krim yang dipilih akan sangat mempengaruhi tekstur, rasa, dan kualitas cream cheese yang dihasilkan. Krim yang ideal untuk membuat cream cheese adalah krim kental dengan kandungan lemak susu minimal 30%. Krim dengan kandungan lemak yang lebih tinggi akan menghasilkan cream cheese yang lebih kental dan lembut, sementara krim dengan kandungan lemak yang lebih rendah akan menghasilkan cream cheese yang lebih encer dan berpasir.

Selain kandungan lemak, jenis krim yang digunakan juga dapat mempengaruhi hasil cream cheese. Krim yang umum digunakan untuk membuat cream cheese adalah krim pasteurisasi, krim UHT, dan krim segar. Krim pasteurisasi dan krim UHT telah melalui proses pemanasan untuk membunuh bakteri berbahaya, sehingga lebih aman digunakan. Sementara itu, krim segar belum melalui proses pemanasan, sehingga memiliki rasa yang lebih kaya dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Namun, krim segar juga lebih mudah rusak dan memiliki umur simpan yang lebih pendek.

Dengan memilih krim yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa cream cheese yang Anda buat memiliki tekstur, rasa, dan kualitas yang sesuai dengan keinginan Anda. Pemilihan krim yang tepat merupakan langkah awal yang penting dalam cara membuat cream cheese yang sempurna.

Kultur bakteri

Kultur Bakteri, Menu Masakan

Kultur bakteri merupakan aspek penting dalam cara membuat cream cheese. Kultur bakteri yang digunakan akan menentukan jenis dan kekuatan rasa cream cheese yang dihasilkan. Ada beberapa jenis kultur bakteri yang umum digunakan untuk membuat cream cheese, antara lain:

  • Lactococcus lactis

    Lactococcus lactis adalah bakteri asam laktat yang digunakan untuk memfermentasi susu dan krim. Bakteri ini menghasilkan asam laktat, yang akan menurunkan pH susu atau krim dan menyebabkan protein susu menggumpal, membentuk dadih.

  • Leuconostoc mesenteroides

    Leuconostoc mesenteroides adalah bakteri asam laktat yang juga digunakan untuk memfermentasi susu dan krim. Bakteri ini menghasilkan asam laktat dan gas karbondioksida, yang akan memberikan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih tajam pada cream cheese.

  • Streptococcus thermophilus

    Streptococcus thermophilus adalah bakteri asam laktat yang digunakan untuk memfermentasi susu dan krim pada suhu yang lebih tinggi. Bakteri ini menghasilkan asam laktat dan membantu mengembangkan rasa yang lebih kompleks pada cream cheese.

  • Geotrichum candidum

    Geotrichum candidum adalah jamur yang digunakan untuk memfermentasi krim. Jamur ini menghasilkan enzim yang akan memecah lemak dalam krim, memberikan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih kaya pada cream cheese.

Pemilihan kultur bakteri yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil cream cheese yang dihasilkan. Dengan memilih kultur bakteri yang sesuai, Anda dapat membuat cream cheese dengan tekstur, rasa, dan aroma yang sesuai dengan keinginan Anda.

Proses fermentasi

Proses Fermentasi, Menu Masakan

Proses fermentasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam cara membuat cream cheese. Fermentasi adalah proses pemecahan gula oleh bakteri atau ragi, yang menghasilkan asam dan alkohol. Dalam pembuatan cream cheese, fermentasi berperan penting dalam pembentukan tekstur, rasa, dan aroma cream cheese.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari proses fermentasi dalam cara membuat cream cheese:

  • Kultur bakteri
    Kultur bakteri yang digunakan dalam fermentasi cream cheese akan menentukan jenis dan kekuatan rasa cream cheese yang dihasilkan. Bakteri asam laktat seperti Lactococcus lactis dan Leuconostoc mesenteroides adalah jenis bakteri yang umum digunakan untuk memfermentasi cream cheese.
  • Suhu
    Suhu fermentasi akan mempengaruhi aktivitas bakteri dan laju fermentasi. Suhu yang ideal untuk fermentasi cream cheese berkisar antara 21-24 derajat Celsius.
  • Waktu
    Waktu fermentasi akan menentukan tingkat keasaman dan kekentalan cream cheese. Fermentasi yang terlalu singkat akan menghasilkan cream cheese yang kurang asam dan encer, sedangkan fermentasi yang terlalu lama akan menghasilkan cream cheese yang terlalu asam dan kental.
  • Pengadukan
    Pengadukan selama fermentasi akan membantu mencegah terbentuknya gumpalan dan memastikan fermentasi yang merata.

Dengan memahami dan mengendalikan aspek-aspek proses fermentasi, pembuat cream cheese dapat menghasilkan cream cheese dengan tekstur, rasa, dan aroma yang sesuai dengan keinginan mereka.

Pengentalan

Pengentalan, Menu Masakan

Pengentalan merupakan salah satu aspek penting dalam cara membuat cream cheese. Pengentalan terjadi ketika protein dalam krim menggumpal dan membentuk struktur seperti gel. Proses pengentalan ini disebabkan oleh penambahan kultur bakteri dan penurunan pH krim selama proses fermentasi.

Penggumpalan protein terjadi ketika asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat menurunkan pH krim. Penurunan pH menyebabkan protein kasein dalam krim mengalami denaturasi, yaitu perubahan struktur protein yang menyebabkan protein menjadi tidak larut dan menggumpal. Gumpalan protein inilah yang membentuk struktur seperti gel pada cream cheese.

Pengentalan sangat penting dalam cara membuat cream cheese karena menentukan tekstur dan konsistensi akhir cream cheese. Cream cheese yang terlalu encer menandakan pengentalan yang tidak sempurna, sedangkan cream cheese yang terlalu kental menandakan pengentalan yang berlebihan. Pengentalan yang tepat akan menghasilkan cream cheese dengan tekstur yang lembut, creamy, dan mudah dioleskan.

Penggumpalan

Penggumpalan, Menu Masakan

Penggumpalan merupakan proses penting dalam cara membuat cream cheese. Penggumpalan terjadi ketika protein dalam krim menggumpal dan membentuk struktur seperti gel. Proses ini disebabkan oleh penambahan kultur bakteri dan penurunan pH krim selama proses fermentasi.

Penggumpalan mempengaruhi tekstur dan konsistensi akhir cream cheese. Cream cheese yang terlalu encer menandakan penggumpalan yang tidak sempurna, sedangkan cream cheese yang terlalu kental menandakan penggumpalan yang berlebihan. Oleh karena itu, penggumpalan merupakan komponen penting dalam cara membuat cream cheese untuk menghasilkan tekstur yang lembut, creamy, dan mudah dioleskan.

Dalam praktiknya, penggumpalan dalam cara membuat cream cheese dapat diamati saat kultur bakteri ditambahkan ke dalam krim. Setelah beberapa waktu, krim akan mulai menggumpal dan membentuk struktur seperti gel. Proses penggumpalan dapat dikontrol dengan mengatur suhu dan waktu fermentasi. Penggumpalan yang tepat akan menghasilkan cream cheese dengan kualitas yang baik.

Pemotongan dadih

Pemotongan Dadih, Menu Masakan

Pemotongan dadih merupakan salah satu tahap penting dalam cara membuat cream cheese. Dadih adalah gumpalan protein yang terbentuk selama proses fermentasi krim. Pemotongan dadih bertujuan untuk memecah gumpalan tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil dan merata, sehingga menghasilkan cream cheese dengan tekstur yang lembut dan creamy.

Ukuran dan bentuk potongan dadih akan mempengaruhi tekstur akhir cream cheese. Dadih yang dipotong terlalu besar akan menghasilkan cream cheese yang kasar dan berbutir, sedangkan dadih yang dipotong terlalu kecil akan menghasilkan cream cheese yang terlalu encer. Oleh karena itu, pemotongan dadih harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat.

Alat yang umum digunakan untuk memotong dadih adalah pisau tajam atau kawat dadih. Dadih dipotong dengan gerakan memotong atau mengaduk perlahan. Setelah dadih dipotong, campuran tersebut dibiarkan mengendap selama beberapa waktu, sehingga dadih dapat melepaskan whey (cairan bening). Whey kemudian dipisahkan dari dadih untuk menghasilkan cream cheese.

Pemotongan dadih merupakan komponen penting dalam cara membuat cream cheese karena menentukan tekstur dan konsistensi akhir produk. Dengan memahami prinsip dan teknik pemotongan dadih yang tepat, pembuat cream cheese dapat menghasilkan cream cheese dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan keinginan.

Pengeringan

Pengeringan, Menu Masakan

Pengeringan merupakan salah satu tahap penting dalam cara membuat cream cheese. Setelah dadih dipotong dan dipisahkan dari whey, dadih tersebut perlu dikeringkan untuk menghilangkan sisa whey dan menghasilkan tekstur cream cheese yang lebih kental dan padat.

Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan kain kasa, saringan, atau alat pengering khusus. Dadih dibungkus dengan kain kasa atau dimasukkan ke dalam saringan, kemudian digantung atau diletakkan di atas wadah untuk membiarkan whey menetes keluar. Proses pengeringan biasanya memakan waktu beberapa jam hingga semalaman, tergantung pada jumlah dadih dan suhu lingkungan.

Pengeringan sangat penting dalam cara membuat cream cheese karena mempengaruhi tekstur dan konsistensi akhir produk. Dadih yang dikeringkan dengan baik akan menghasilkan cream cheese yang lebih kental, padat, dan mudah dioleskan, sedangkan dadih yang dikeringkan kurang baik akan menghasilkan cream cheese yang lebih encer dan bertekstur kasar. Oleh karena itu, pengeringan harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat untuk mendapatkan hasil cream cheese yang berkualitas baik.

Pembentukan

Pembentukan, Menu Masakan

Pembentukan merupakan salah satu tahap penting dalam cara membuat cream cheese. Setelah dadih dikeringkan, dadih perlu dibentuk menjadi krim keju yang dapat dioleskan dan dikonsumsi. Pembentukan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan cetakan, spatula, atau tangan.

Jika menggunakan cetakan, dadih dimasukkan ke dalam cetakan dan ditekan hingga padat. Cetakan dapat berbentuk persegi, bulat, atau bentuk lainnya sesuai selera. Pembentukan menggunakan cetakan akan menghasilkan cream cheese dengan bentuk yang rapi dan seragam.

Jika menggunakan spatula atau tangan, dadih dibentuk menjadi bola-bola kecil atau sesuai selera. Pembentukan menggunakan spatula atau tangan akan menghasilkan cream cheese dengan bentuk yang lebih bervariasi dan artistik.

Pembentukan merupakan komponen penting dalam cara membuat cream cheese karena mempengaruhi tampilan dan tekstur akhir produk. Cream cheese yang dibentuk dengan baik akan memiliki tampilan yang menarik dan tekstur yang lebih padat, sedangkan cream cheese yang dibentuk kurang baik akan memiliki tampilan yang kurang rapi dan tekstur yang lebih kasar. Oleh karena itu, pembentukan harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat untuk mendapatkan hasil cream cheese yang berkualitas baik.

Pengawetan

Pengawetan, Menu Masakan

Pengawetan merupakan salah satu aspek penting dalam cara membuat cream cheese. Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan cream cheese dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya sehingga aman dikonsumsi.

  • Penggunaan Garam

    Penambahan garam ke dalam cream cheese dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Garam memiliki sifat osmotik yang dapat menarik air dari bakteri, sehingga menyebabkan bakteri kekurangan air dan mati.

  • Penggunaan Asam

    Penambahan asam seperti cuka atau air lemon ke dalam cream cheese dapat menurunkan pH cream cheese. pH yang rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh pada lingkungan yang asam.

  • Penggunaan Pengawet Kimia

    Beberapa produsen cream cheese menggunakan pengawet kimia seperti natrium benzoat atau kalium sorbat untuk memperpanjang umur simpan produk mereka. Pengawet kimia ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

  • Pengemasan yang Tepat

    Pengemasan cream cheese dalam wadah kedap udara dapat membantu mencegah kontaminasi bakteri dari lingkungan. Pengemasan yang baik juga dapat membantu menjaga kesegaran cream cheese dan mencegah hilangnya kelembapan.

Pengawetan yang tepat dalam cara membuat cream cheese sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas produk akhir. Dengan memahami dan menerapkan teknik pengawetan yang tepat, produsen cream cheese dapat menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang lebih panjang.

Penyimpanan

Penyimpanan, Menu Masakan

Penyimpanan merupakan salah satu aspek penting dalam cara membuat cream cheese. Penyimpanan yang tepat dapat membantu menjaga kualitas dan keamanan cream cheese serta memperpanjang umur simpannya.

  • Suhu Penyimpanan

    Cream cheese harus disimpan pada suhu dingin, yaitu di bawah 4 derajat Celcius. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan merusak cream cheese.

  • Wadah Penyimpanan

    Cream cheese sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan. Wadah plastik atau kaca dengan penutup yang rapat dapat digunakan untuk menyimpan cream cheese.

  • Umur Simpan

    Cream cheese yang disimpan dengan benar dapat bertahan hingga 2-3 minggu di lemari es. Setelah dibuka, cream cheese harus segera dikonsumsi atau disimpan kembali di lemari es dan dikonsumsi dalam waktu seminggu.

  • Pembekuan

    Cream cheese juga dapat dibekukan untuk memperpanjang umur simpannya. Cream cheese beku dapat disimpan hingga 6 bulan. Saat ingin dikonsumsi, cream cheese beku harus dicairkan terlebih dahulu di lemari es.

Dengan memahami dan menerapkan teknik penyimpanan yang tepat, pembuat cream cheese dapat menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang lebih panjang.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Cara Membuat Cream Cheese

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Tentang Cara Membuat Cream Cheese, Menu Masakan

Bagian ini berisi daftar pertanyaan umum dan jawabannya seputar cara membuat cream cheese. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi keraguan dan memberikan informasi tambahan kepada pembaca tentang topik ini.

Pertanyaan 1: Apa itu cream cheese?


Cream cheese adalah keju lunak yang dibuat dari krim yang difermentasi oleh bakteri asam laktat. Teksturnya lembut, creamy, dan mudah dioleskan.

Pertanyaan 2: Bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat cream cheese?


Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat cream cheese antara lain krim kental, kultur bakteri asam laktat, garam, dan bahan tambahan opsional seperti bumbu atau perasa.

Pertanyaan 3: Alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat cream cheese?


Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat cream cheese antara lain panci, termometer, saringan, kain kasa atau kertas saring, dan wadah penyimpanan.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara membuat cream cheese?


Proses pembuatan cream cheese melibatkan pemanasan krim, menambahkan kultur bakteri, mengocok campuran, memfermentasi campuran selama beberapa jam, memotong dadih, mengeringkan dadih, membentuk cream cheese, dan menyimpannya dengan benar.

Pertanyaan 5: Berapa lama cream cheese dapat disimpan?


Cream cheese yang disimpan dengan benar di lemari es dapat bertahan hingga 2-3 minggu. Cream cheese beku dapat bertahan hingga 6 bulan.

Pertanyaan 6: Apa saja tips untuk membuat cream cheese yang sempurna?


Beberapa tips untuk membuat cream cheese yang sempurna antara lain menggunakan krim berkualitas tinggi, mengontrol suhu selama proses fermentasi, memotong dadih dengan ukuran yang tepat, dan menyimpan cream cheese dengan benar.

Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara membuat cream cheese dan mempraktikkannya dengan lebih percaya diri. Bagian selanjutnya akan membahas lebih lanjut tentang variasi dan aplikasi cream cheese.

Tips Membuat Krim Keju yang Sempurna

Tips Membuat Krim Keju Yang Sempurna, Menu Masakan

Tips berikut akan memandu Anda dalam membuat krim keju yang lembut, lezat, dan berkualitas tinggi di rumah:

Tip 1: Gunakan krim berkualitas tinggi
Pilih krim kental dengan kandungan lemak susu minimal 30%. Krim dengan kandungan lemak yang lebih tinggi akan menghasilkan krim keju yang lebih kental dan lembut.

Tip 2: Kontrol suhu selama fermentasi
Fermentasi harus dilakukan pada suhu sekitar 21-24 derajat Celcius. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan menghasilkan krim keju yang asam atau encer.

Tip 3: Potong dadih dengan ukuran yang tepat
Ukuran dadih akan menentukan tekstur krim keju. Dadih yang dipotong terlalu besar akan menghasilkan krim keju yang kasar, sedangkan dadih yang dipotong terlalu kecil akan menghasilkan krim keju yang terlalu encer.

Tip 4: Keringkan dadih dengan benar
Pengeringan dadih akan menghilangkan whey dan menghasilkan krim keju yang lebih kental dan padat. Dadih dapat dikeringkan dengan kain kasa atau saringan.

Tip 5: Bentuk krim keju dengan hati-hati
Krim keju dapat dibentuk sesuai selera, seperti persegi, bulat, atau bentuk lainnya. Pembentukan yang baik akan menghasilkan krim keju yang rapi dan estetis.

Tip 6: Simpan krim keju dengan benar
Krim keju harus disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es. Krim keju dapat bertahan hingga 2-3 minggu jika disimpan dengan benar.

Tip 7: Gunakan garam secukupnya
Penambahan garam akan menambah cita rasa krim keju dan membantu memperpanjang umur simpannya. Namun, jangan berlebihan karena dapat membuat krim keju terlalu asin.

Tip 8: Bereksperimen dengan bumbu dan perasa
Anda dapat menambahkan berbagai bumbu dan perasa ke dalam krim keju untuk menciptakan variasi rasa yang sesuai dengan selera Anda.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat krim keju buatan sendiri yang lezat dan memenuhi ekspektasi Anda. Bagian selanjutnya akan membahas lebih lanjut tentang resep dan variasi krim keju.

Tips-tips ini tidak hanya akan membantu Anda membuat krim keju yang sempurna, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk mengeksplorasi resep dan variasi krim keju yang lebih kompleks di bagian akhir artikel ini.

Kesimpulan

Kesimpulan, Menu Masakan

Membuat krim keju di rumah adalah proses yang relatif mudah dan memuaskan. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana dan memperhatikan detail, Anda dapat menghasilkan krim keju yang lembut, lezat, dan berkualitas tinggi. Artikel ini telah membahas berbagai aspek pembuatan krim keju, mulai dari pemilihan bahan hingga penyimpanan, dan memberikan tips serta trik untuk memastikan keberhasilan Anda.

Beberapa poin penting yang perlu diingat antara lain menggunakan krim berkualitas tinggi, mengontrol suhu selama fermentasi, memotong dadih dengan ukuran yang tepat, mengeringkan dadih dengan benar, dan menyimpan krim keju dengan tepat. Dengan memahami interkoneksi antara langkah-langkah ini dan pentingnya setiap detail, Anda dapat menguasai seni membuat krim keju dan menikmati kelezatannya buatan sendiri.

Images References

Images References, Menu Masakan
Share on